Postingan

Unik, Botol Bekas Dilukis Jadi Penghasil Cuan

Gambar
Foto: Dok. Dongadinonga Jakarta - Keluar dari zona nyaman memang tidak semudah membalikkan telapak tangan, alasannya tahap selanjutnya harus bertarung dengan aktivitas yang belum tentu menunjukkan hasil. Namun hal tersebut tidak berlaku bagi Saryono yang sukses menyulap hobinya menjadi pundi-pundi penghasilan setiap bulannya. Pria 38 tahun ini awalnya bekerja sebagai pemandu wisata atau tour guide salah satu travel biro di Yogyakarta. Selama bekerja, Saryono bisa menangkap peluang perjuangan yang bisa menambah penghasilan. Dia menyalurkan hobi melukis untuk mengisi kekosongan waktu di kala bekerja. "Berawal dari botol bekas yang saya dapatkan dari kantor daerah saya bekerja, saya mencoba mengkombinasikan dengan talenta saya maka dapatlah lukisan di atas media botol bekas," kata Saryono kepada detikcom menyerupai ditulis, Sabtu (1/2/2020). Hasil lukisan tersebut dijualnya pun kepada para turis yang kebetulan dipandu oleh dirinya. Produknya ini diberi nama Dongadinonga. &

Dapat Cuan Sulap Ampas Kopi Jadi Lulur Sampai Sabun, Ini Caranya

Gambar
Foto: Dok. Pribadi Jakarta - Jika biasanya limbah atau ampas kopi dibuang, kreativitas tiba dari lulusan Sekolah Menengan Atas berjulukan Sabrina Leoktafia. Wanita asal Yogyakarta ini manfaatkan ampas kopi jadi sesuatu yang menghasilkan uang. Ide ini muncul dari keresahannya alasannya ialah banyak limbah kopi yang berasal dari coffee shop di tempat asalnya. Dari situ ia melihat peluang untuk menyebabkan ampas kopi sebagai lulur kecantikan dan gabungan sabun mandi. "Saya buat perjuangan ini alasannya ialah berbagai coffee shop di Yogyakarta, jadi limbah kopi banyak terbuang. Dari situ wangsit muncul untuk limbah kopi dibentuk scrub (lulur) dan gabungan sabun mandi," kata Sabrina ketika dihubungi detikcom , Jumat (31/1/2020). Baca juga: Serunya Jualan Mainan 'Jadul' Bisa Dapat Cuan Jutaan Rupiah Sabrina bercerita, setiap malam berkeliling ke sejumlah coffee shop yang ada di Yogyakarta untuk mengumpulkan ampas kopi. Hal itu ia lakukan setia

Izin Perjuangan Makin Gampang Di 100 Hari Jokowi, Tapi...

Gambar
Foto: Agung Pambudhy Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan wapres Ma'ruf Amin telah memimpin Indonesia lebih dari 100 hari. Dalam rentang tersebut banyak kebijakan yang telah dilakukan. Menurut, Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta W Kamdani meski sudah ada upaya perbaikan kebijakan, namun belum terasa dampaknya pada perbaikan iklim berusaha. "Sejauh ini pemerintah sentra sudah memperlihatkan upaya perbaikan dengan task force-task force yang berfungsi untuk debottlenecking realisasi investasi. Namun, ini efektivitasnya sangat minimal terhadap peningkatan investasi dan peningkatan produktivitas ekonomi nasional secara keseluruhan," kata Shinta ketika dihubungi detikcom , Jakarta, Jumat (31/1/2020). Baca juga: 100 Hari Jokowi, Perbaikan Iklim Usaha Kurang Terasa Senada, Ketua BPC HIPMI Jakarta Pusat Indra Rukman mengatakan, kebijakan bidang ekonomi memang belum begitu signifikan dirasakan bagi pengusaha muda. "Seratus hari kepemimpinan

115 Juta Orang Ri Rentan Miskin Lagi, Pemerintah Dapat Apa?

Gambar
Ilustrasi/Foto: Agung Pambudhy Jakarta - Bank Dunia hari ini meluncurkan hasil laporannya berjudul Aspiring Indonesia-Expanding the Middle Class. Laporan ini ini membahas perihal pentingnya mendorong masyarakat Indonesia yang gres saja keluar dari garis kemiskinan. Bank Dunia mencatat selama 15 tahun terakhir, Indonesia telah membuat kemajuan luar biasa dalam mengurangi tingkat kemiskinan yang kini berada di bawah 10%. Selama periode itu kelas menengah Indonesia tumbuh dari 7% menjadi 20% dari total penduduk atau sekitar 52 juta orang. Namun yang perlu diperhatikan yaitu masyarakat miskin yang gres saja keluar dari garis kemiskinan jumlahnya mencapai 45% dari penduduk Indonesia atau sebanyak 115 juta orang. Baca juga: Bank Dunia Sebut 115 Juta Orang RI Rentan Kembali Miskin Mereka belum masuk ke kelas menengah dengan posisi keuangan yang aman. Sebelum masuk ke posisi itu mereka sangat rentan untuk kembali lagi ke bawah garis kemiskinan. Indonesia perlu membuat lebih banyak lapanga

Gawat! 115 Juta Orang Di Ri Simpel Jadi Miskin Lagi

Gambar
Gawat! 115 Juta Orang di RI Gampang Makara Miskin Lagi. Foto: Rifkianto Nugroho Jakarta - Tingkat kemiskinan Indonesia mengalami penurunan yang cukup berarti. Banyak dari penduduk Indonesia yang sudah keluar dari jurang kemiskinan. Namun bukan berarti mereka terbebas dari kemiskinan. Bank Dunia dalam laporannya berjudul Aspiring Indonesia-Expanding the Middle Class memperingatkan pemerintah bahwa masyarakat Indonesia yang sudah keluar dari garis kemiskinan masih rentan untuk kembali miskin. Jumlah penduduk RI yang rentan kembali miskin sangat besar yakni mencapai 115 juta orang. Jika mereka tidak diperhatikan, maka bukan mustahil angka kemiskinan kembali membengkak. Bank Dunia mencatat selama 15 tahun terakhir, Indonesia telah membuat kemajuan luar biasa dalam mengurangi tingkat kemiskinan yang kini berada di bawah 10%. Selama periode itu kelas menengah Indonesia tumbuh dari 7% menjadi 20% dari total penduduk atau sekitar 52 juta orang. Namun yang perlu diperhatikan yaitu masyarakat

Modal Rp 200 Ribu, Laki-Laki Ini Cuan Puluhan Juta Jual Soes Kering

Gambar
Foto: Dok: Breakday Jakarta - Pernah gulung tikar menjalani perjuangan tak lantas menciptakan seorang Ikhtiary Gilang, warga Bekasi putus asa. Justru, dari kegagalan itu Gilang kini bisa menjalankan bisnis dengan omzet di atas Rp 20 juta sebulan dengan menjual cemilan soes kering bermerek Breakday. Gilang bercerita, di penghujung 2014 kemudian menjalani bisnis perjuangan bakso. Kala itu, ia mempunyai lima gerobak yang dijalankan oleh pegawainya. Tak main-main, modal yang ia keluarkan untuk menjalankan ketika itu hingga Rp 60 juta yang berasal dari modal patungan rekannya. Namun, bisnis itu hanya berjalan tiga bulan. "Saya perjuangan bakso dengan modal kurang lebih Rp 60 juta hingga Rp 70 juta, dan itu nggak hingga 3 bulan collapse semuanya," katanya kepada detikcom , Kamis kemudian (30/1/2020). Hingga akhirnya, hanya tersisa uang Rp 100 ribu di genggaman Gilang. Tapi, Gilang memang sedari kecil ingin berdikari dan ingin hidup dari berbisnis. Ia tetap berniat bisnis walau

Serunya Jualan Mainan Jadul Sanggup Mampu Cuan Jutaan Rupiah

Gambar
Foto: Dok. Liang Game Jakarta - Kecintaannya terhadap musik tak menghentikan langkah Gede Bagus Perdana Putra (28) untuk terus mencari peluang bisnis. Ia yang hobi bermusik dan juga bermain board game alhasil memutuskan untuk membuka perjuangan jual produk mainan pada awal tahun 2018. Produknya ia beri nama Liang Game yang berarti permainan yang membawa kebahagiaan. "Kebetulan saya seorang music produser . Makara saya musisi dan juga music produser. Saya bikin Liang Game itu alasannya yakni dulu saat saya tour , menunggu di backstage itu agak bosan. Makara dari situ juga idenya muncul," kata Gede kepada detikcom , Kamis (30/1/2020). Meski dikelilingi perkembangan teknologi yang pesat, Gede menentukan menciptakan produk permainan ular tangga yang sudah populer semenjak periode 1980-an. Awalnya, ia tak yakin alasannya yakni ia harus bersaing dengan mobile game yang mudah dan menyita perhatian masyarakat, terutama anak muda. "Saya awalnya agak ragu saat saya mencip